Akhir akhir ini aku sedang membaca buku yang berjudul Atomic Habits karya James Clear. Judulnya jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi Kebiasaan Atomic atau Kebiasaan yang sangat kecil. Mengapa buku ini diberi judul demikian, tentu saja berhubungan dengan isi dari buku itu sendiri yang menjelaskan bahwa perubahan kebiasaan yang kecil jika dilakukan secara kontinu dan dalam jangka waktu lama akan berefek besar pada kehidupan kita.

Buku self motivation pastilah sangat banyak, namun aku mengenal buku ini dari pak Anies Baswedan dari channel youtube beliau yang saat ini sedang sering-seringnya mengupas buku-buku yang telah beliau baca. Terlepas dari pilihan politik masing-masing orang, kita harus mengakui bahwa beliau adalah orang pintar dan banyak bacaannya. Sejujurnya sebelumnya aku sudah tahu tentang buku ini, karena memang menjadi buku best seller dimana buku yang kubeli sekarang saja sudah merupakan cetakan ketiga belas dan diterbitkan pada tahun 2021. Tidak terbayang berapa banyak royalti yang diterima oleh penulis yah, ditambah lagi buku ini diterbitkan di banyak negara. Mengenai buku ini banyak hal yang kupetik, dan didalam buku ini dijelaskan cara-cara detail bagaimana kita bisa menjadi individu yang lebih baik dan bisa meraih cita-cita kita dengan cara merubah kebiasaan-kebiasaan kita dari hal-hal yang terkecil.

Salah satu hal yang disinggung dalam buku ini, cara atau trik untuk merubah kebiasaan kita adalah dengan membuatnya terlihat. Apa maksud dari membuatnya terlihat, maka mungkin perlu aku singgung juga sebelumnya bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kita mengambil suatu tindakan adalah karena adanya petunjuk dari luar, kemudian dari petunjuk tersebut munculah rangsangan dalam diri kita, kemudian diikuti dengan tanggapan dari kita, dan diakhiri dengan ganjaran atau hasil.

PETUNJUK - RANGSANGAN - TANGGAPAN - GANJARAN

Mekansime alamiah diatas berlaku tidak hanya pada manusia, tapi secara umum juga pada hewan. Contoh konkrit dari hal diatas adalah saat jalan-jalan kita melihat penjual gorengan, gorengannya bermacam-macam dan cantik pula warnanya, belum lagi baunya yang sangat semerbak, sehingga muncul rangsangan dari dalam diri kita untuk mendekati atau pergi saja dari tukang gorengan tersebut, jika tanggapan kita adalah membeli gorengan tersebut, maka pada akhirnya ketika kita memakan gorengan tersebut kita memperoleh kepuasan karena telah memakannya dan memenuhi gairah kita, semuanya diawali oleh petunjuk.

Dari contoh diatas bisa terbayang apabila misalkan jalan yang kita lalui tiap hari selalu ditongkrongi oleh penjual gorengan tadi, belum lagi memang gorengannya enak betul, lambat laun akan terbentuk kebiasaan dari diri kita untuk membeli gorengan orang tersebut ditiap kita pergi atau pulang kerumah. Ini adalah prinsip dasar dari sebuah kebiasaan, dengan memahami prinsip ini kita bisa mendesain diri kita untuk belajar kebiasaan-kebiasaan baru.

Jadi petunjuk merupakan titik awal dari rangkaian rantai alami sifat manusia. Dengan memahami ini maka bisa kita merubah kebiasaan kita dengan menempatkan petunjuk-petunjuk yang baik dan mempersulit diri kita untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk yang buruk. Sebagai contoh lagi, jika kita ingin menghilangkan kebiasaan bermain HP berlama-lama, maka yang perlu kita lakukan adalah dengan menempatkan buku-buku disetiap sudut ruangan didalam rumah, sehingga dengan semakin banyak buku yang terletak dimana-mana dan gampang untuk dijangkau, hal ini akan memberi petunjuk kepada diri kita untuk mengambil buku tersebut, ditambah perlu juga kita simpan HP kita ditempat yang tidak terlihat agar petunjuk untu melihat HP tersebut sangatlah kecil.

Hal ini tidak terbatas dengan diri kita, para orang tua pun dapat mempraktekannya ke anak-anaknya jika ingin merubah kebiasaan anak-anaknya. Jika ingin anak jauh dari suka bermain HP, maka tumpuklah buku dimana-mana di setiap sudut ruang kita, dan letakkanlah mainan-mainan edukasi ditempat-tempat strategis dimana sang anak sering beraktifitas. Nanti anak secara sadar atau tidak sadar pasti karena lingkungan yang telah dikondisikan sedemikian rupa, pasti akan merespon petunjuk-pentujuk yang telah kita letakkan tersebut. Lambat laun respon dari petunjuk-petunuk tersebut akan semakin kuat dan semakin kuat yang pada akhirnya akan membentuk sebuah kebiasaan.

Namun saat ini memang sangatlah susah sekali menghindarkan anak tidak bermain HP, namun jika pada suatu saat yang menyebabkan kita harus memberikan HP kepada anak, maka prinsip Menjadikan Terlihat diatas masih bisa dilakukan. Caranya adalah dengan menginstall aplikasi-aplikasi pembelajaran dan permainan edukatif dan menghilangkan atau mempersulit anak mengakses menu-menu seperti youtube atau game-game yang kurang berfaedah.

Membentuk kebiasaan baru bukan sekedar tentang tekad, tapi membentuk kebiasaan baru juga merupakan penciptaan lingkungan yang mendukung untuk kebiasaan tersebut terbentuk. Jika kita ingin menjadi pembaca, tempatkanlah buku-buku disetiap sudut rumah, jika kita ingin menjadi suka berolahraga, tempatkanlah alat-alat olahraga pada tempat yang sering kita lalui dirumah, atau sering-seringlah kita lewat lokas dimana banyak orang berolahraga disana. Dengan cara-cara tersebut maka selain dengan keinginan dan tekad untuk merubah kebiasaan, maka akan ada feedback dari lingkungan kita yang mendukung kita untuk mewujudkan kebiasaan tersebut.