Liburan Panjang Bulan Mei 2024

Mei ada ada liburan lumayan panjang selama empat hari, dari tanggal 23-26 dimana dua minggu sebelumnya juga ada empat hari libur, jadi bisa dibilang bulan ini adalah berkah bagi banyak orang. Di hari libur ini kami sekeluarga manfaatkan untuk bepergian menengok saudara di Bandung dan Ciamis, kebetulan istri punya kakak di Bandung dan bibi di Ciamis. Liburan di Bandung terasa biasa, karena kami hanya menghabiskan waktu sehari semalam disana, tapi cukup menyenangkan karena akhirnya kami dan keluarga kakak ipar bisa bertemu dan makan bersama. Di hari kedua tepatnya pada hari Jumat kami menuju Ciamis, kami berangkat pukul 07.30 pagi.

Kuda Tua yang masih handal

Kebetulan bepergian kali ini kami menggunakan mobil pribadi, mobil tua yang usianya sudah seperti anak remaja, yaitu sudah hampir 17 tahun. Mobil kami yaitu honda jazz idsi tahun 2007 masih bisa dibilang cukup handal, karena masih bisa digunakan untuk bepergian jarak jauh dan jarang rewel, kuncinya adalah perawatan rutin dan tidak boleh telat, seperti ganti oli, filter oli, dan juga pembersihan atau penggantian busi. Kebetulan sebelum bepergian ini sudah saya cek dan saya ganti busi, dimana sudah ada dua busi dalam kondisi jelek. Setelah penggantian busi ini terasa banget performa mobil naik lagi, jika sebelunya untuk lari kecepatan 120 km/jam itu susah, sekarang jalan di kecepatan tersebut atau lebih sedikit bisa, atau bisa dikatakan mudah dan mobil juga ga ngos-ngosan.

Reuni dengan saudara

Di Bandung dan Ciamis kami sempatkan untuk silaturahmi ke saudara-saudara, baik kakak maupun paman. Di bandung kami mencoba bakso afung yang terkenal legend, mie yaminnya enak dan harganya bersahabat. Malam hari kami bersantap bersama di salah satu resto yang andalannya adalah bebek yang suka dikasih selamat. Momen-momen seperti ini bisa dibilang langka terjadi, karena kesibukan masing-masing keluarga.

Ciamis

Dari bandung kami berangkat pagi-pagi menuju Ciamis, perjalanan dari ciamis kami tempuh hampir selama tiga setengah jam. Kebetulan hari tersebut adalah jumat sehingga kami tidak langsung menuju rumah paman dan bibi, tapi kami mampir dulu ke Ciamis kota (pusat Kab Ciamis). Setelah menunaikan shalat Jumat, kami bersantap di salah satu resto legend di dekat alun-alun yaitu sate pak etong. Habis bersantap kami menuju rumah paman dan bibi, perjalanan memakan waktu 30 menit karena jarak yang lumayan jauh dari pusat kota. Bertemu dengan paman dan bibi bisa dibilang kesempatan yang langka, paling hanya setahun sekali kami bisa berkunjung ke mereka, karena kesempatan liburan memang sedikit sebagai pekerja kantoran. Di Ciamis banyak saudara dari istriku, bapak adalah orang asli Ciamis yang merantau keluar kota, sebagai pioneer dari keluarganya yang merantau keluar kota. Kebanyakan saudara-saudara di Ciamis jarang merantau, banyak yang seumur hidupnya dihabiskan disana. Ada uwak yang hanya punya kesempatan keluar kota sekali saja, dan itupun empat puluh tahun yang lalu, tapi lucunya dia mengingatnya itu baru dua puluh tahun yang lalu. Kehidupan di Ciamis berjalan lambat, santai dan tenang, orang-orangnya ramah-ramah, tiap ketemu dijalan selalu nyapa. Disini, khususnya disekitar rumah paman hampir tiap rumah punya balong atau kolam ikan, di rumah paman kolamnya diisi ikan belly, nilem dan mujair. Memelihara ikan ini menurutku mempunyai manfaat banyak, tidak hanya untuk konsumsi dan dijual, tapi mereka juga berfungsi sebagai rantai pendaur ulang dari makanan sisa-sisa. Jadi makanan sisa masih bisa bermanfaat, jika di kota makanan sisa terbuang sia-sia, disini makanan sisa menjadi pakan ikan. Namun sayang disini kondisi paman kurang sehat, hatinya terkena tumor yang sudah menyebar hampir keseluruh hatinya, badannya semakin kurus, semangatnya sudah tidak seperti dulu lagi. Dulu dia adalah orang yang sangat rajin, bangunnya pagi sekali, habis shalat shubuh sudah bersih-bersih rumah, menyapu dan mengepel, habis itu masih membersihkan mushola yang terletak didepan rumah, disapu dan dipel. Setelah bersih-bersih masih ada kegiatan lain yang dikerjakan, misal pergi ke kebun dibelakang atau ke sawah yang juga di belakang rumah. Tapi sekarang berbeda setelah sakit yang sudah diderita hampir setahun terakhir ini, kurang tau darimana atau sebab apa bisa sampai hatinya terkena tumor, apakah dari konsumsi kopi instan yang diminum tiap hari. Tapi itulah siklus hidup, aku hanya bisa mendoakan kesembuhan, karena tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak.